BAB I
PENDAHULUAN

Rumah sakit dan Puskesmas sebagai unit tempat pelayanan kesehatan,bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu sesuai denganstandar untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Demikian juga denganupaya pemberian pelayanan kebidanan dirumah sakit yang merupakan bagian integraldari upaya pelayanan kesehatan, dan secara langsung akan memberi konstribusidalam peningkatan kualitas hospital care.Untuk memberikan pelayanan kebidanan yang optimal, banyak syarat yangharus dipenuhi, syarat yang dimaksud mencakup delapan hal pokok yakni: tersedia(available), wajar (appropriate), berkesinambungan (continue), dapat diterima(acceptable), dapat dicapai (accesible), dapat dijangkau (affordable), efisien(efficient) serta bermutu (quality).Kedelapan syarat pelayanan kebidanan ini sama pentingnya, namun padaakhir-akhir ini dengan semakin majunya ilmu dan teknologi kebidanan serta semakin baiknya tingkat pendidikan serta keadaan sosial ekonomi masyarakat, tampak syaratmutu makin bertambah penting. Mudah dipahami karena apabila pelayanankebidanan yang bermutu dapat diselenggarakan, bukan saja akan dapat memperkeciltimbulnya berbagai risiko karena penggunaan berbagai kemajuan ilmu dan teknologitetapi sekaligus juga akan dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat yangsemakin hari tampak semakin meningkat.



BAB II
PEMBAHASAN


Mutu adalah gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yangberhubungan dengan kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan. Mutuadalah gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungandengan kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan. (American Societyfor Quality Cotrol).
Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan (Crosby,1984).
Dari beberapa pengertian diatas, segeralah mudah dipahami bahwa mutupelayanan hanya dapat diketahui apabila sebelumnya telah terlebih dahulu dilakukanpenilaian, baik terhadap tingkat kesempurnaan, sifat, totalitas dari wujud serta ciridan kepatuhan para penyelenggara pelayanan terhadap standar yang telah ditetapkan.Dalam kenyataan sehari-hari melakukan penilaian ini tidaklah mudah, penyebabutamanya ialah karena mutu pelayanan tersebut bersifat multi-dimensional. Tiaporang, tergantung dari latar belakang dan kepentingan masing-masing dapat sajamelakukan penilaian dari dimensi yang berbeda. Misalnya penilaian dari pemakaijasa pelayanan kesehatan, dimensi mutu yang dianut ternyata sangat berbeda denganpenyelenggara pelayanan kebidanan ataupun dengan penyandang dana pelayanankesehatan. Menurut Roberts dan Prevost (1987) perbedaan dimensi tersebut adalah:
1. Bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan.
2. Bagi penyelenggara pelayanan kesehatan.
3. Bagi penyandang dana pelayanan kesehatan.

A. Program Penjagaan Mutu
1. Pengertian.
Pengertian program menjaga mutu banyak macamnya, Beberapa diantaranya yang dipandang cukup penting adalah:
a. Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang berkesinambungan,sistematis dan objektif dalam memantau dan menilai pelayanan yangdiselenggarakan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan, sertamenyelesaikan masalah yang ditemukan untuk memperbaiki mutupelayanan (Maltos & Keller, 1989).
b. Program menjaga mutu adalah suatu proses untuk memperkecilkesenjangan antara penampilan yang ditemukan dengan keluaran yangdiinginkan dari suatu sistem, sesuai dengan batas-batas teknologi yangdimiliki oleh sistem tersebut (Ruels & Frank, 1988).
c. Program menjaga mutu adalah suatu upaya terpadu yang mencakupidentifikasi dan penyelesaian masalah pelayanan yang diselenggarakan,serta mencari dan memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk lebihmeningkatkan mutu pelayanan (The American Hospital Association,1988).
d. Program menjaga mutu adalah suatu program berlanjut yang disusunsecara objektif dan sistematis dalam memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan, menggunakan berbagai peluang yang tersedia untuk meningkatkan pelayanan yang diselenggarakan serta menyelesaikan berbagai masalah yang ditemukan (Joint Commission on Acreditation of Hospitals, 1988).
Keempat pengertian program menjaga mutu ini meskipun rumusannya tidak sama namun pengertian pokok yang terkandung didalamnya tidaklah berbeda. Pengertian pokok yang dimaksud paling tidak mencakup tigarumusan utama, yakni rumusan kegiatan yang akan dilakukan, karakteristik kegiatan yang akan dilakukan,  serta tujuan yang ingin dicapai daripelaksanaan kegiatan tersebut.Jika ketiga rumusan tersebut disarikan dari keempat pengertian program menjaga mutu diatas, dapatlah dirumuskan pengertian program menjaga mutu yang lebih terpadu. Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadudalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakancara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia, sertamenilai hasil yang dicapai dan menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan.



B. Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Pelayanan Kebidanan
Mutu pelayanan kebidanan sebenarnya menunjuk pada penampilan(performance) dari pelayanan kebidananyang dikenal dengan keluaran (output)yaitu hasil akhir kegiatan dari bidan terhadap pasien, dalam arti perubahan derajat kebidanan dan kepuasan baik positif maupun sebaliknya.
Sedangkan baik atau tidaknya keluaran tersebut sangat dipengaruhi olehproses (process), masukan (input) dan lingkungan (environment). Maka jelaslahbahwa baik atau tidaknya mutu pelayanan kebidanan sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur tersebut, dan untuk menjamin baiknya mutu pelayanan kebidanan ketiga unsur harus diupayakan sedemikian rupa agar sesuai dengan standar dan atau kebutuhan.
1. Unsur Masukan
Unsur masukan (input) adalah tenaga, dana dan sarana fisik,perlengkapan serta peralatan. Secara umum disebutkan bahwa apabila tenagadan sarana (kuantitas dan kualitas) tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (standardofpersonnel and facilities), serta jika dana yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan, maka sulitlah diharapkan baiknya mutu pelayanan (Bruce 1990).
2. Unsur Lingkungan
Yang dimaksud dengan unsur lingkungan adalah kebijakan, organisasi, manajemen. Secara umum disebutkan apabila kebijakan, organisasi dan manajemen tersebut tidak sesuai dengan standar dan atau tidak bersifat mendukung, maka sulitlah diharapkan baiknya mutu pelayanan.

3. Unsur proses
Yang dimaksud dengan unsur proses adalah tindakan medis, keperawatan atau non medis. Secara umum disebutkan apabila tindakan tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (standard of conduct), maka sulitlah diharapkan mutu pelayanan menjadi baik.
C. Metoda Yang Digunakan Pada Program Menjaga Mutu
Untuk mengukur dan menilai mutu asuhan dilaksanakan melalui berbagai metoda sesuai kebutuhan. Metoda yang digunakan adalah :
1. Audit adalah pengawasan yang dilakukan terhadap masukan, proses, lingkungan dan keluaran apakah dilaksanakan sesuai standar yang telah ditetapkan. Audit dapat dilaksanakan konkuren atau retrospektif, dengan menggunakan data yang ada (rutin) atau mengumpulkan data baru. Dapat dilakukan secara rutin atau merupakan suatu studi khusus.
2. Review merupakan penilaian terhadap pelayanan yang diberikan, penggunaan sumber daya, laporan kejadian/kecelakaan seperti yang direfleksikan pada catatan-catatan. Penilaian dilakukan baik terhadap dokumennya sendiri apakah informasi memadai maupun terhadap kewajaran dan kecukupan dari pelayanan yang diberikan.
3. Survey dapat dilaksanakan melalui kuesioner atau interview secara langsung maupun melalui telepon, terstruktur atau tidak terstruktur. Misalnya : surveikepuasan pasien.
4. Observasi terhadap asuhan pasien, meliputi observasi terhadap status fisik dan perilaku pasien.

D. Pelayanan Kebidanan Yang Bermutu
Pelayanan kebidanan yang bermutu adalah pelayanan kebidanan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kebidanan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. Menyelenggarakan pelayanan kebidanan yang sesuai dengan standar dan kode etik profesi meskipun diakui tidak mudah namun masih dapat diupayakan, karena untuk ini memang telah ada tolok ukurnya, yakni rumusan-rumusan standar serta kode etik profesi yang pada umunya telah dimiliki dan wajib sifatnya untuk dipakai sebagai pedoman dalam menyelenggarakan setiap kegiatan profesi.
Tetapi akan bagaimanakah halnya untuk penyelenggaraan pelayanan kebidanan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kebidanan ?.Sekalipun aspek kepuasan tersebut telah dibatasi hanya yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk yang menjadi sasaran utama pelayanan kebidanan , namun karena ruang lingkup kepuasan memang bersifat sangat luas, menyebabkan upaya untuk menyelenggarakan pelayanan kebidananyang bermutu tidaklah semudah yang diperkirakan. Sesungguhnyalah seperti juga mutu pelayanan, dimensi kepuasan pasien sangat bervariasi sekali.Secara umum dimensi kepuasan tersebut dapat dibedakan atas dua macam:
1. Kepuasan yang mengacu pada penerapan standar dan kode etik profesi. Dalam hal ini ukuran kepuasan pemakai jasa pelayanan kebidanan terbatas hanya pada kesesuaian dengan standar dan kode etik profesi saja. Suatu pelayanan kebidanan disebut sebagai pelayanan kebidanan yang bermutu apabila penerapan standar dan kode etik profesi dapat memuaskan pasien. Dengan pendapat ini maka ukuran-ukuran pelayanan kebidanan yang bermutu hanya mengacu pada penerapan standar serta kode etik profesi yang baik saja.
2. Kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanankesehatan.
Dalam hal ini ukuran kepuasan pemakai jasa pelayanan kebidanan dikaitkan dengan penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan . Suatu pelayanan kebidanan disebut sebagai pelayanan kebidanan yang bermutu apabila penerapan semua persyaratan pelayanan dapat memuaskan pasien. Dengan pendapat ini mudahlah dipahami bahwa ukuran-ukuran pelayanan kebidanan yang bermutu lebih bersifat luas.



BAB III
PENUTUP
Mutu adalah gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan dengan kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan. Mutu adalah gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan dengan kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan
Faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan kebidanan:
1. Unsur Masukan
2. Unsur Lingkungan
3. Unsur proses



DAFTAR PUSTAKA
http://jurnalskripsi.com/tingkat-sensitivitas-pasien-terhadap-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-kepuasan-layanan-jasa-kesehatan-bpk-rsd-mardi-waluyo-
blitar-studi-pada-pasien-penyakit-dalam-rawat-inap-pdf.htm
http://library.helvetia.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=supthelpp-gdl-
ilhamskm-17
http://www.informasikarir.com/var/contoh+pelayanan+kesehatan+yang+mempen
gar uhi+kesehatan+masyarakat10

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Jejak Dengan komentar Yang Baik

 
Top